Minggu, 01 Juni 2014

Penerapan Sosiologi

PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

 

Sosiologi merupakan suatu kajian mengenai masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal. Kajian ini dapat memberikan pengetahuan bagi siapapun yang mempelajarinya. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun penerapan ilmu sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan melalui beberapa macam hal sebagai berikut.

PENERAPAN SOSIOLOGI Sebagai ILMU (Teoritis)
dibagi menjadi 4 yaitu

A. Peranan sosiologi dalam perencanaan social


     Perencanaan social adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan manusia dalam masyarakat secara ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah pada masa masa terjadi perubahan , Dalam perencanaan sosioal sosiologi diperlukan untuk memahami seluk beluk kehidupan masyarakat.

     Perencanaan sosial lebih bersifat preventif. Oleh karena itu, kegiatannya merupakan pengarahanpengarahan dan bimbingan-bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, berbagai perencanaan sosial dibuat

 

     George A. Lundberg menyatakan bahwa ketidaksanggupan menyelesaikan masalah disebabkan olah beberapa factor,antara lain :

·      Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan kekuatan untuk membentuk hubungan antarmanusia.

·      Kepercayaan bahwa masalah dapat selesai hanya dengan mendasaannya pada keinginan untuk memecahkan masalah tanpa adanya penelitian.

 

     Secara umum kegunaan sosiologi mempunyai kegunaan dalam proses perencanaan sosial, yaitu :

·      Sosiologi memahami perkembnagan kebudayaan masyarakat.

·      Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan penemuan baru terhadap masyarakat.

·      Sosiologi memillki disiplin ilmiah yang di dasarkan pada obyektifitas.

·      Dengan berpikir sosiologis maka perencanaan sosial dapat di manfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemauan masyarakat ditinjau dari perkembangn masyarakat.

·      Menurut pandangan sosiologi perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat.

 

B.  Peranan Sosiologi dalam perencanaan pembangunan

     Untuk pembangunan , sosiologi berguna untuk memberikan data social yang diperlukan dalam tahap perencanaan pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan.

     Data-data sosiologis yang dapat digunakan sebagai penunjang proses pembangunan adala sebagai berikut :

·      Pola interaksi social, pengetahuan tentang pola interaksi social sangat penting artinya dalam penciptaan suasana yang kondusif bagi proses pembangunan.

·      Kelompok-kelompok social merupakan bagian dari masyarakat.

·      Kebudayaan yang berintikan nilai-nilai.

·      Lembaga-lembaga social yang menjadi kesatuan kaidah-kaidah tentang kebutuhan dasr manusia dan kelompok social.

·      Stratifikasi social untuk mengetahui pihak-pihak yang dapatdi jadikan panutan dalam pembangunan.

 

C. Peranan Sosiologi dalam penelitian

     Untuk penelitian sosiologi berguna untuk memberikan suatu perencanaan atau pemecahan masalah social yang baik.

     Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi serta dilakukan secara metodologis, sistematis, serta konsisten. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan suatu kebenaran guna mengetahui apa yang di hadapi dalam kehidupan.

     Terdapat beberapa macam penelitian yaitu sabagai berikut :

·      Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis.

·      Penelitian yang terpusatkan pada masalah, bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam perkembangan teori.

·      Penelitian terapan, bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat atu pemerintah.

 

D. Peranan Sosiologi dalam pemecahan masalah

     Menurut Roucek dan Warren, masalah sosial merupakan masalah yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian masalah sosial adalah masalah yang melibatkan sejumlah besar manusia dalam pemenuhan kehendak biologis dan social.

     Berikut ini merupakan metode metode yang mungkin ampuh yang dapat digunakan:

1)   Metode coba-coba (trial and error methods), yaitu cara penanggulangan masalah sosial yang paling sederhana. Metode ini sering digunakan untuk menanggulangi masalah sosial pada masyarakat yang masih tergolong sederhana. Dengan bantuan seorang dukun, atau dengan memberikan sesajen yang diletakkan pada tempat-tempat tertentu.

 

2)   Metode analisis, yaitu cara penanggulangan masalah social dengan melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah. Para peneliti melakukan pengumpulan data sebagai dasar untuk mencari penyebab-penyebab timbulnya masalah sosial yang sedang terjadi, atau secara langsung menerapkan hasil keputusan pemikiran-pemikiran tertentu untuk meniadakan masalah social tersebut. Penerapan metode ini selalu disertai oleh pertimbanganpertimbangan tertentu terhadap nilai-nilai sosial beserta adat istiadat masyarakat setempat agar terdapat keseimbangan dan kerja sama yang harmonis dalam usaha penanggulangan masalahmasalah sosial tersebut.

 

3)   Metode Perencanaan sosial, yaitu suatu metode yang didasarkan pada fakta-fakta menurut hasil penelitian-penelitian ilmiah dan bukan berdasarkan pengalaman-pengalaman praktis atau penelitianpenelitian tanpa perhitungan. Pemikirannya adalah usaha yang berorientasi pada masa depan dengan ukuran waktu dan biaya yang telah diterapkan. Perencanaan sosial berarti usaha memperhitungkan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih serasi dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

     Munculnya masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial timbul dari kekurangan – kekurangan yang ada dalam diri manusia atau kelopok sosial yang bersumber pada faktor :

·      Psikologis misalnya : penyakit saraf / mental, kasus bunuh diri, disorganisasi jiwa.

·      Kebudayaan misalnya : kejahatan, perceraian, kenakalan remaja dll.

·      Ekonomis misalnya : kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.

·      Biologis misalanya : wabah penyakit menular.

 

E.   Peran Sosiologi Terhadap Fenomena Sosial Budaya

     Peran sosiologi dalam menganalisis fenomena sosial budaya yang ada di masyarakat antara lain sebagai berikut :

a.    Mengidentifikasi fenomena budaya di masyarakat.

Jika di tinjau dari perwujudannya unsur budaya merupakan fenomena budaya i masyarakat di bendakan menjadi tiga yaitu :

ü Kebudayaan fisik kebendaan

ü Sistem ilmu pengetahuan dan penelitian

ü Sistem nilai budaya atau adat isriadat sebagai kbudayaan abstrak.

b.   Menghadapi fenomena budaya di masyarakat.

Keragaman budaya harus menyadarkan kia bahwa sangat penting memahami latar belakang sosial budaya dari masyarkat lain

 

 

PENERAPAN SOSIOLOGI sebagai PENGETAHUAN (Secara Praktis)       

1.   Penerapan Pengetahuan Tentang Nilai dan Norma Sosial

Pengetahuan tentang hal ini dapat membantu keberhasilan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat dalam struktur sosial yang menjadi tempat tinggalnya.

Misalnya, seorang anak yang mempunyai kebiasaan bersalaman dan mencium tangan kepada orang yang lebih tua pada masyarakat Jawa akan menjadikan anak tersebut sebagai anak yang tahu tata krama.

 

2.   Penerapan Pengetahuan tentang Interaksi dan Peran Sosial

Pengetahuan ini dapat membantu keberhasilan seseorang menjalankan peran sosialnya berhubungan dengan anggota masyarakat lainnya.

Misalnya, seseorang dalam interaksi di lingkungan kerja. Ia memperhatikan kaidah atau norma yang menjadi aturan di tempat kerja,  maka ia akan diterima baik sebagai anggota dari mereka yang berada di lingkungan kerja tersebut.

 

3.   Penerapan sosiologi sebagai pembentuk kepribadian

a.    Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat agar mempunyai kepribadian yang baik.

 

4.   Penerapan Pengetahuan Sosiologi tentang Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

Pengetahuan sosiologi tentang munculnya perilaku menyimpang yang dapat mengganggu keteraturan sosial akan memberikan pengetahuan tentang upaya pengendalian sosial. Upaya pengendalian sosial diciptakan agar keteraturan sosial dapat dibangun dan terus terjaga didalam masyarakat.

Misalnya, banyaknya penyalahgunaan narkotika dikalangan remaja. Akibat yang ditimbulkan dari tindakan ini yaitu ketidakstabilan fisik dan mental, bahkan gengguan ketenangan umum. Oleh karena itu, dapat diupayakan pengendalian sosial dengan cara memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesigapan aparat penegak hukum dalam mewujudkan keteraturan sosial.

 

 

Selain itu, terdapat beberapa manfaat pengetahuan sosiologi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Manfaat-manfaat tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

a.    Menambah pengetahuan tentang keberagaman suku, dan agama, serta menambah pengetahuan tentang keberagaman budaya yang menyangkut sistem nilai dan norma, adat istiadat, kesenian, dan unsur-unsur budaya lainnya.

b.   Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial dalam pergaulan sehari-hari sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling pengertian dan saling menguntungkan.

c.    Menghindari terjadinya konflik sosial, terutama konflik horizontal yang melibatkan pertikaian antar golongan, antar suku, antar agama, ataupun antar ras.

d.   Menghindari terjadinya dominasi sosial, dominasi politik, dominasi ekonomi maupun budaya. Dengan tumbuhnya solidaritas sosial sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai karakteristik sosial dan individu melalui sosiologi, maka dominasi sosial politik, ekonomi maupun budaya dapat dihindari, paling tidak bisa dikurangi.

e.    Meningkatkan integritas nasional dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju yang memiliki standar hidup yang tinggi.

f.    Sosiologi dapat membantu kita untuk memahami penyebab orang melakukan tindakan tertentu. Setiap tindakan pasti dipicu oleh faktor sosiologis, cultural, biologis,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar